Sabtu, 27 April 2013

Materi IPA



ALAT PERAGA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

1.  Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah sebuah alat atau sarana yang digunakan guru untuk menyampaikan materi kepada siswa dengan harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Dalam proses pembelajaran media sangat penting, karena dengan media siswa dalam proses pembelajarannya dapat mengalami secara langsung apa yang dipelajarinya, sehingga materi dapat diterima siswa dengan baik.
2.  Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi atau kondisi pembelajaran yang lebih efektif. Guru dapat lebih mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran melalui media secara optimal,sebab media memiliki nilai atau manfaat diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak.
2.    Menghadirkan obyek –obyek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat kedalam lingkungan belajar.
3.    Menampilkan obyek yang terlalu besar atau kecil.
4.    Memperlihatkan gambar-gambar yang cepat atau lambat.

3.  Jenis-jenis Media Pembelajaran.
     1. audio 
     2. visual
     3. audio visual 

  Keterangan :
§  Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif, (hanya dapat didengar)yang dapat merangsang pikiran, perasaan,perhatian dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.Jenis media audio terdiri atas program kaset suara,CD audio dan program radio.

§  Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan (mata).Media visual terdiri atas media yang dapat diproyeksikan dan media yang tidak dapat diproyeksikan.
Ø Media visual yang dapat diproyeksikan adalah media yang menggunakan alat proyeksi(proyektor) sehingga gambar atau tulisan nampak pada layar.
Alat proyeksi yang dapat digunakan adalah opaque, projection, overhead projection dan slide projection.
Ø Media visual yang tidak dapat diproyeksikan terdiri dari gambar fotografik, grafis dan media tigadimensi.
§  Media audio visual adalah media yang terdiri dariaudio dan visual. Contoh media audio visual adalah video dan televisi. Setiap media memiliki karakteristik sendiri-sendiri dan memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi guru dalam memilih media harus disesuaikan dengan peserta didik.


Daftar Pustaka

Hernawan, asep herry. Zaman, badru, Riyana, cepi.2008.MEDIA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR.Bandung: UPI PRESS.





BAHAN AJAR

1.    Pengertian Bahan Ajar
§  Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
§  Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.  

2.    Bentuk Bahan Ajar
Bentuk bahan ajar dapat berupa
Ø  Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet dan wallchart.
Ø  Audio Visual seperti: video atau film,VCD
Ø  Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
Ø  Visual: foto, gambar, model atau maket.
Ø  Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet

3.    Cakupan Bahan Ajar
Ø  Cakupan bahan ajar meliputi Judul, Mata pelajaran, Standar kompetensi, Kompetensi dasar, Indikator, Tempat.
Ø  Petunjuk belajar (Petunjuk siswa atau guru)
Ø  Tujuan yang akan dicapai
Ø  Informasi pendukung
Ø  Latihan-latihan
Ø  Petunjuk kerja
Ø  Penilaian

LEMBER KERJA SISWA

1.    Pengertian
Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.

2.    Langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut :
Ø Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan materi pembelajaran.
Ø Menyusun peta kebutuhan LKS
Ø Menentukan judul LKS
Ø Menulis LKS
Ø Menentukan alat penilaian

3.    Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:
ü Judul, mata pelajaran, semester, tempat
ü Petunjuk belajar
ü Kompetensi yang akan dicapai
ü Indikator
ü Informasi pendukung
ü Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
ü Penilaian

4.   
Bahan ajar merupakan bahan atau materi  pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan siswa dalam KBM.
Bahan Ajar vs. Buku Teks

                                                                                                                VS
Buku teks merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu.
 



*   Bahan ajar
o  Menimbulkan minat baca
o  Ditulis dan dirancang untuk siswa
o  Menjelaskan tujuan instruksional
o  Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
o  Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.
o  Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih
o  Mengakomodasi kesulitan siswa
o  Memberikan rangkuman
o  Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
o  Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
o  Dikemas untuk proses instruksional
o  Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa
o  Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.

*     Buku teks :
o  Mengasumsikan minat dari pembaca
o  Ditulis untuk pembaca (guru, dosen)
o  Dirancang untuk dipasarkan secara luas
o  Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
o  Disusun secara linear
o  Stuktur berdasar logika bidang ilmu
o  Belum tentu memberikan latihan
o  Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa
o  Belum tentu memberikan rangkuman
o  Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif
o  Sangat padat
o  Tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca.


MODUL


1.    Pengertian
Modul merupakan alat atau sarana  pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Kebahasaan dalam modul dibuat sederhana yang disesuaikan dengan peserta didik. Dalam penggunaannya modul digunakan secara mandiri, belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing individu secara efektif dan efesien.
Dan modul memiliki karakteristik stand alone yaitu modul dikembangkan tidak tergantung pada media lain. Bersahabat dengan user atau pemakai, membantu kemudahan pemakai untuk direspon atau diakses.

2.    Tujuan Penulisan Modul
Tujuan penulisan modul adalah untuk memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat  verbal. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa atau peserta diklat maupun guru atau instruktur.Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti : Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat;Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya, memungkinkan siswa atau peserta diklat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya.Memungkinkan siswa atau peserta diklat dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.




ASESMEN KINERJA

            Asesmen kinerja yaitu penilaian terhadap proses perolehan penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses dan produk. Asesmen kinerja pada prinsipnya lebih ditekankan pada proses keterampilan dan kecakapan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Asesmen ini melibatkan aktivitas siswa yang membutuhkan unjuk keterampilan tertentu dan atau penciptaan hasil yang telah ditentukan. Karena itu, metodologi asesmen ini memberi peluang kepada guru untuk menilai pencapaian berbagai hasil pendidikan yang sebenarnya tidak dapat dijabarkan dalam tes tertulis.
            Asesmen kinerja tidak hanya bergantung pada jawaban benar atau salah. Sebagaimana halnya dengan asesmen bentuk essay, observasi yang dilakukan oleh guru dalam rangka melakukan pertimbangan – pertimbangan subyektif berkenaan dengan level prestasi yang dicapai siswa. Hal-hal yang harus kita pahami tentnag asesmen kinerja adalah kita mendesain dan mengembangkan asesmen kinerja untuk digunakan kelak di kelas sendiri.
Berdasarkan cara melaksanakan asesmen kinerja, dapat dikelompokkan menjadi :
1.    Asesmen kinerja klasikal digunakan untuk mengases kinerja siswa secara keseluruhan dalam satu kelas keseluruhan.
2.    Asesmen kinerja kelompok untuk mengases kinerja siswa secara berkelompok.
3.    Asesmen kinerja individu untuk mengases kinerja siswa secara individu.          
Untuk merealisasikan asesmen kinerja ini, dimulai dengan membuat perencanaan asesmen kinerja yang meliputi tiga fase penting, yaitu :
1.    Fase 1 : mendefinisikan kinerja. Pada tahap ini ditentukan jenis kinerja apa yang ingin dinilai. Misalnya kemampuan menggunakan mikroskop dapat diurai menjadi: membawa mikroskop dengan benar, menggunakan lensa dengan pembesaran kecil terlebih dahulu, mengatur pencahayaan, memasang preparat, dan memfokuskan bayangan benda.
2.    Fase 2 : mendesain latihan-latihan kinerja. Setelah kinerja yang akan dinilai ditentukan tahap berikutnya adalah menyediakan pembelajaran yang memungkinkan aspek kinerja yang akan dinilai dapat muncul. Misalnya guru akan menilai kemampuan menggunakan mikroskop, maka KBM yang dipersiapkan adalah praktikum dengan menggunakan mikroskop.

3.    Fase 3 : melakukan penskoran dan perekaman/pencatat hasil.
Asesmen kinerja bersifat lugas (fleksibilitas) dalam mengembangkan bagian-bagiannya, tetapi ada beberapa yang perlu diperhatikan yaitu ketika meninjau faktor-faktor konteks dalam rangka pengambilan keputusan tentang kapan mengadopsi metoda-metoda asesmen kinerja.

                                                                                                            
ASESMEN PORTOFOLIO
Asesmen portofolio merupakan asesmen otentik yang menggambarkan kemajuan  belajar siswa dengan bukti-bukti yang diseleksi bersama oleh siswa dan guru.
Portofolio sebagai asesmen otentik dapat digunakan untuk berbagai keperluan, yaitu 1. Mendokumentasikan kemajuan siswa dalam kurun waktu tertentu, 2. Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki, 3. Membangkitkan kepercayaan diri dan memotivasi untuk belajar, 4. Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar
Keuntungan penerapan portofolio sebagai asesmen otentik antara lain sebagai berikut :
1)        Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas
2)        Menekankan pada hasil pekerjaan terbaik siswa dapat serta memberikan pengaruh positif dalam belajar.
3)        Membandingkan pekerjaan sekarang dengan pekerjaan yang lalu, memberikan motivasi yang lebih besar daripada membnadingkan dengan pekerjaan orang lain.
4)        Siswa dilatih untuk menentukan pilihan karya terbaik
5)        Memberika kesempatan kepada siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu
6)        Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa kepada siswa itu sendiri, orang tua, dan pihak lain yang terkait.
Adapun bentuk-bentuk asesmen portofolio diantaranya sebagai berikut :
1)        Catatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya selama berlangsungnya proses pembelajaran.
2)        Ceklis atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan yang hendak dicapai siswa
3)        Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa
4)        Respon-respon siswa terhadap pertanyaan
5)   Tes skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya : tes hasil belajar, PR, LKS, laporan kegiatan lapangan
Tiga langkah dalam menerapkan portofolio yaitu :
1.      Tahap persiapan yang  meliputi :
Menentukan jenis portofolio yang akan dikembangkan
Menentukan tujuan penyusunan portofolio
Memilih kategori-kategori pekerjaan yang akan dimasukkan portofolio
Meminta siswa memilih tugas-tugas yang akan dimasukkan dalam portofolio
Guru mengembangkan rubrik untuk menyekor pekerjaan siswa
2.      Mengatur portofolio
Portofolio diatur sesuai kesepakatan selama satu semester. Siswa harus diinformasikan bahwa semua tugas atau beberapa tugas tersebut akan dijadikan bukti dalam portofolio. Portofolio dapat disimpan di dalam folder khusus untuk setiap siswa. Setiap bukti pekerjaan siswa yang masuk dan telah dipilih diberi tanggal
3.      Pemberian nilai akhir portofolio
Bagian akhir yaitu menilai portofolio yang telah lengkap. Aspek yang dinilai meliputi isi portofolio, dan kelengkapan portofolio yang meliputi pemberian sampul, nama pengembang dan perencana (siswa dan guru),daftar isi serta refleksi diri.

Widodo,Dr. Ari,dkk.2007.Pendidikan IPA SD.Bandung:UPI Press